
Putu Ratteh Kue Khas dari Sambas
Putu Ratteh (juga dikenal sebagai Putu Ratih) adalah salah satu kue tradisional khas masyarakat Melayu Sambas di Kalimantan Barat. Kue ini memiliki nilai historis dan budaya yang erat dengan kehidupan masyarakat lokal, terutama dalam momen keagamaan dan adat. “Putu” adalah istilah umum dalam bahasa Melayu untuk kue kukus. “Ratteh” atau “ratih” dalam bahasa Melayu Sambas mengandung arti "lembut", "halus", atau "ringan seperti busa". Nama ini mencerminkan tekstur kue yang sangat lembut dan ringan, seolah-olah meleleh di mulut. Dahulu, putu ratteh sering disajikan saat Hari Raya Idul Fitri dan perayaan adat lainnya oleh keluarga Melayu di Sambas. Biasanya disajikan sebagai suguhan bagi tamu yang datang berkunjung. Dalam beberapa tradisi, kue ini juga menjadi simbol keramahan dan kesederhanaan.
Kondisi Saat Ini
-
Putu Ratteh semakin jarang dijumpai seiring berjalannya waktu, karena:
-
Generasi muda kurang mengenal cara pembuatannya.
-
Masuknya makanan modern dan instan.
-
-
Beberapa komunitas budaya dan kuliner di Sambas berusaha melestarikan kue ini melalui festival makanan lokal dan lomba masak.
Nilai Budaya
Kue ini bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari identitas kuliner masyarakat Sambas, yang mencerminkan:
-
Warisan Melayu klasik.
-
Kesederhanaan bahan, tapi penuh makna dalam penyajian.
-
Hubungan erat antarwarga lewat tradisi saling berkunjung dan berbagi makanan.
- Tag: