
Seni Pertunjukan Tari Otar-Otar
- Kesejarahan
Menurut Sesepuh Dusun Kota Lama Desa Ratu Sepudak yang bernama Aripan ( umur 80 tahun ) mengatakan bahwa “ Otar–Otar “ diartikan sebagai sebuah perisai bentuk bulat yang dapat digunakan sebagai alat Penangkis, peninding atau tameng pada saat menghadapi musuh dimedan laga. Bahannya terbuat dari kayu , dipegang dengan tangan kiri , sedangkan tangan kanan memegang senjata, beliau mengatakan bahwa Otar–Otar mempunyai hubungan dengan kerajaan Sambas Hindu dengan Raja nya yang bernama Ratu Sepudak pada masa itu Otar –Otar bukan merupakan sebuah seni pertunjukkan seperti sekarang ini . Otar– Otar merupakan pasukan pangawal Ratu Sepudak terdiri dari para pendekar silat yang mengunakan tameng dan pedang . Seiring dengan perkembangan waktu pada abad ke–18 Otar–Otar dikembangkan oleh Pendekar Bujang Bin H. Manaf dari bentuk silat menjadi seni pertunjukkan untuk hiburan.
Seni Pertunjukkan Silat Otar–Otar ini hanya ditarikan oleh laki–laki saja dan diiringan dengan alat bunyi–bunyian berupa Gendang 2 buah, Gong (Tawak–Tawak) dan Pecanang. Untuk Peralatan sipenari menggunakan Sendeng (Perisai) yang diberi bunyi– bunyian (Gerunong) dan senjatanya disebut Mambo terbuat dari Rotan berukuran panjang kira–kira 1 meter. Pakaian sipenari menggunakan pakaian Melayu yaitu Teluk Belanga dengan Kopiah (Songkok) untuk penutup kepala. Otar–Otar sering ditampilkan ditanah lapang atau halaman rumah pada acara perkawinan dan acara pesta kampong.
Dalam kesehariannya mereka berusaha untuk tetap terus mengembangkan seni yang langka ini supaya tidak punah oleh perkembangan dan perubahan jaman yang modern ini . Menurut Thalib Otar–Otar adalah seni yang berasal dari gabungan silat dengan kuntau yang diolah menjadi seni pertunjukkan , ditampilkan pada acara Perkawinan dan pesta kampung . Jumlah penari terdiri 2 orang laki–laki, 2 orang penabuh gendang dan 1 orang pemukul gong
- Fungsi
Adapun fungsi seni pertunjukkan Otar–Otar adalah sebagai berikut :
- Dahulu, pada awal diciptakannya Otar–Otar fungsi utamanya adalah sebagai Bahan hiburan disamping juga merupakan kebanggaan dan identitas dan jati diri pemiliknya
- Pada saat ini, seni pertunjukkan Otar–Otar sebagai akibat interaksi social dan dinamika sebagai bagian dari budaya, terasa bahwa fungsi pertunjukkan hiburanlah yang tampak dominan dan diutamakan, tanpa meninggalkan jiwa dan identitas asal Otar–Otar .
- Pesilat Otar–Otar
Pelaku gerak atau pesilat Otar–Otar dahulu adalah kaum laki–laki dewasa saja, demikian juga dengan para pemusik atau penabuhnya hal tersebut berlanjut hinga sekarang. Adanya keterbatasan bagi pesilat wanita , mungkin dikarenakan fungsi awal dari Otar–Otar adalah sebagai prajurit pengawal raja .
- Waktu Tampil
Seni pertunjukkan Silat Otar–Otar biasanya ditampilkan pasa siang hari dan dalam hal – hal khusus, Otar–Otar dapat pula tampil pada malam hari . Lama waktu tampil memakan waktu 30 menit , tempat penampilan pada umumnya diarena terbuka .
- Musik Pengiring
Musik pengiring seni pertunjukkan silat Otar – Otar saat ditampilkan menggunakan alat jenis Perkusi , terdiri dari:
- Dua buah gendang panjang, terbuat dari bahan kayu yang tidak mudah lapuk , misalnya kayu Leban dan Nangka . Ukuran dari gendang tersebut adalah panjang gendang 60 Cm dan diameternya 30 Cm .Pada pangkal dan ujungnya ditutupi kulit sapi atau kulit kambing. Cara memainkannya menggunakan telapak tangan sambil memukul pada bagian yang ditutupi kulit.
- Satu buah Gong berukuran sedang, terbuat dari logam jenis tembaga atau gangsa. Cara memainkannya dengan memukul bagian yang menonjol keluar menggunakan sepotong kayu yang pada ujungnya dibalut dengan kulit atau kain. Musik atau tetabuhan iringan Otar – Otar tidak menggunakan vokalis. Pada saat tampil, posisik pengiring musik boleh duduk dibelakang atau disamping pesilat. Adapun nama pukulan gendang adalah Sarame, ugal – ugal dan kambing belage.
- Peralatan ( Property Tari )
Pada saat tampil diarena pertunjukkan , pesilat Otar – Otar menggunakan peralatan tari terdiri dari :
- Satu buah perisai dipegang ditangan kiri . Perisai terbuat dari kayu yang ringan seperti kayu Gabus. Dibelakang perisai dipasang lonceng – lonceng kecil ( Gerunong ) .
2. Satu buah senjata yang disebut Mambo dipegang dengan tangan kanan . Mambo terbuat dari bahan jenis rotan, dengan panjang 75 Cm , dan berdiameter 3 Cm. Pada ujung Mambo diikat guntingan pita berwarna – warni .
- Busana yang Dipakai
Pada saat tampil , baik pesilat maupun para pemusik , menggunakan pakaian tradisional melayu yang disebut Teluk Belanga , dengan aksesoris rompi dan kopiah hitam .
- Tata Cara Tampil
Tata cara menampilkan seni pertunjukkan silat Otar – Otar adalah sebagai berikut :
- Tiga orang pemusik menempati tempat khusus.
- Dua orang pesilat dari arah berlawanan ( kanan – kiri ) memasuki arena , lalu tampil melakukan gerak “ Bersalaman “ , telapak tangan kanan dan kiri disatukan , diangkat kedepan dada, lalu sedikit membungkuk .
- Tetabuhan mulai dibunyikan dengan irama dan tempo agak cepat .
- Pesilat mulai melakukan ragam gerak : bungan ( Permulaan ) selanjutnya membawakan beberapa ragam dan gerak .
Pada tahap ini hampir seluruh posisi tubuh berhadap – hadapan melukiskan gerak – gerak bela diri , dengan posisi badan condong kedepan , membungkuk , setengah berdiri , duduk dan berbaring.
- Berikutnya pesilat membawakan ragam gerak salam seperti ragam gerak permulaan.
- Gerak dan Ragam Gerak.
Seni pertunjukkan Otar – Otar mempunyai beberapa ragam gerak sederhana terdiri dari :
- Ragam gerak pembuka dengan beberapa jurus atau langkah. Dilakukan dengan posisi tubuh berdiri, membungkuk dan setengah berdiri. Ragam gerak ini disebut Gerak Bunga, dilakukan oleh dua orang.
- Ragam Gerak kedua terdiri dari jurus :
- Bunga
- Menanam Tebu
- Tebang Tebu
- Simbur ( Menyiram )
3. Ragam Gerak ketiga terdiri dari :
-
- Bunga
- Paras Gantang ( Meratakan permukaan Gantang )
4. Ragam Gerak Keempat disebut : Pada Ragam Gerak ini , pelaku gerak lebih banyak melakukan gerakan – gerakan impropisasi .
- Uraian Ragam Gerak
Gerakan – gerakan yang ditampilkan dalam seni pertunjukkan Otar – Otar cenderung enerjik, cepat, serta tegas, terdiri dari gerakan menyerang, bertahan, menyerang dan menantang lawan seperti gerakan orang yang sedang berkelahi atau bertarung. Unsur dan symbol – symbol gerakan bela diri ini bukan saja kelihatan pada gerakan pokok, tetapi juga pada gerakan bunga atau perkenalan. Pada umumnya jurus atau ragam gerak Otar – Otar mempunyai nama antara lain adalah :
- Ragam Gerak Menanam Tebu
Gerakan ini melukiskan orang sedang menanam tebu, seperti membersihkan lahan, menanam bibit atau batang tebu.
2. Menebang Tebu
Gerakan ini melukiskan seseorang sedang menebang tebu, batang tebu dipotong lalu dipikul. Gerakan ini distilisasi sangat sederhana.
3. Langkah Simbur
Gerakan ini melukiskan seseorang sedang menyiram batang tebu yang telah ditanam.
- Paras Sigantang
- Kata “ Paras “ berarti meratakan permukaan yang tidak rata sedangkan kata “ Gantang “ merupakan alat yang dipakai untuk menakar beras. Paras Sigantang bermakna menakar beras yang dimasukkan kedalam gantang dengan permukaan rata.
- Tanai Beras.
Dalam melakukan gerak ini pelaku gerak ( pesilat ) lebih banyak melakukan gerak improvisasi. Ada gerakan yang dinamai jurus Harimau Menerkam, Kucing Menyerang, Jepit Kaki dan Jurus Melepas Kaki yang diJepit. Hampir keseluruhan gerakan – gerakan dalam gerak Otar – Otar adalah gerakan bela diri maupun gerakan menyerang.
Komunitas : Perguruan Otat-Otar Kota Lama
Guru Budaya : Thalib dan Jayadi
- Tag: