• 19 May 2025

Bunge Tallok Kerajinan Tangan Urang Sambas

Bunge tallok merupakan salah satu kesenian yang berupa karajinan tangan. Bunge tallok ini sudah ada sejak dulu dan sampai saat ini masih menjadi suatu yang di haruskan dalam beberapa acara. Beberapa acara daerah sambas yang memakai bunge tallok adalah acara pernikahan , aqiqah, khitanan, dan khataman quran. Bunga yang dihias sedemikian rupa dan sisipkan tempat untuk mengisi telur yang sudah disiapkan, kemudian setelah itu dicucukan pada tempat yang sudah disediakan , biasanya menggunakan batang pisang atau kayu yang sudah dilubangi untuk menancapkan atau menusukan bunga yang sudah disiapkan. Bunge tallok ini biasanya dibagikan kepada orang-orang yang dianggap penting atau petua petua yang hadir dan dibagiakan setelah acara selesai. Di masyarakat sambas bunge tallok ini masih digunakan sampai sekarang dan menjadi icon setiap acara.

• "Bunge" dalam bahasa Melayu berarti bunga.

• "Tallok" berarti telur.

• Jadi, Bunge Tallok bisa diartikan sebagai "bunga telur".

Meskipun namanya terkesan seperti makanan, Bunge Tallok bukan untuk dimakan, melainkan merupakan hiasan simbolik dari telur rebus yang dihias indah dan digunakan dalam upacara adat, terutama pernikahan Melayu Sambas.

Bunge Tallok digunakan sebagai simbol kesuburan, rezeki, dan keberkahan. Ini adalah bagian dari tradisi hantaran (serahan) dan upacara tepung tawar dalam pernikahan masyarakat Melayu Sambas.

Biasanya:

• Telur direbus, lalu dihias seperti bunga, ditempatkan di tusukan bambu atau lidi.

• Dihiasi dengan kertas warna-warni, plastik bening, atau renda sehingga terlihat seperti bunga.

• Disusun dalam keranjang atau nampan, dan dibawa oleh rombongan keluarga pengantin saat acara merisik, bertunang (lamaran), atau nikah.

Simbolisme

• Telur = Kehidupan baru, kesuburan.

• Hiasan bunga = Keindahan, harapan untuk kehidupan rumah tangga yang harmonis.

• Warna-warni = Kebahagiaan dan keberagaman dalam hidup.

Tradisi ini mulai berkurang di kota-kota besar, namun masih kuat di pedesaan Sambas dan sekitarnya.

Komunitas budaya dan pemerhati adat Melayu Sambas terus berupaya melestarikan maknanya dalam setiap prosesi adat.