
Festival Saprahan Menyatukan Rasa, Merawat Tradisi
Festival Saprahan merupakan perayaan budaya khas masyarakat Melayu Sambas yang menggambarkan semangat kebersamaan, kesederhanaan, dan rasa syukur melalui tradisi makan bersama. Dalam tradisi ini, masyarakat duduk bersila melingkar di atas tikar, menyantap hidangan yang disusun rapi dalam dulang (nampan besar) sebagai simbol persaudaraan dan persatuan.
Festival ini bukan sekadar tentang makanan. Ini adalah momentum untuk memperkuat nilai-nilai sosial dan budaya yang telah menjadi identitas masyarakat Sambas selama berabad-abad. Dalam setiap suapan, tersimpan filosofi gotong royong, rasa hormat antar sesama, dan kehangatan dalam keberagaman.
Acara ini biasanya diramaikan dengan:
-
Pawai Budaya Melayu, menampilkan busana adat dan iringan musik tradisional.
-
Pertunjukan Seni dan Musik Tradisional, seperti hadrah, zapin, dan syair Melayu.
-
Lomba Memasak Menu Khas Saprahan, untuk melestarikan cita rasa warisan kuliner Sambas.
-
Dialog Budaya, bersama budayawan dan tokoh adat untuk memperdalam makna Saprahan.
Festival Saprahan adalah bentuk nyata dari semangat “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.” Melalui momen ini, masyarakat diajak untuk kembali pada nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat, menjadikan tradisi sebagai perekat sosial yang kuat di tengah arus modernitas.
Mari hadir dan menjadi bagian dari Festival Saprahan—karena budaya bukan untuk dikenang, tetapi untuk dihidupkan.